Merdu
Memesona
Dan lembut
Adalah dirimu
Itu semua ciri-ciri dari seorang yang aku kagumi. Seseorang yang lahir di Jakarta, 29 Maret 1990 ini begitu menyedot perhatianku. Tak pernah luput pandanganku darimu. Dari sekali tampil di layar kaca hingga tak terhitung sampai sekarang. Setiap waktu aku menunggu-nunggu datangnya kehadiranmu. Seolah kau begitu eksklusif. Dari tidak terlihat sampai banyak yang melihat. Makin lama sosokmu sangat mengagumkan. Ibaratnya jika satu hari tak melihatmu bagai makan sup tanpa garam. Setelah tahu asal-usulmu, kuliah di perguruan tinggi swasta di Karawaci yang aslinya dekat dengan daerah rumahku, anak pertama dari 3 bersaudara seperti diriku, mahir bermain piano dan sebagainya. Aku juga melihat kesamaan-kesamaan dalam dirimu. Namamu dibangun oleh 13 huruf, mempunyai 2 adik, pengkoleksi buku Raditya Dika, dan masih single.
Album pertama yang bertajuk Pelangi di Malam Hari mengusung single pertama “Nuansa Bening” . Satu lagu lama yang diaransemen apik yang cocok dengan karakter suaramu. Lalu muncul single ke 2,3,dan yang terbaru “Cemburu Menguras Hati”. Aku sangat menyukai video klip ini, kamu sangat berkarakter dan menyentuh setiap yang melihat dan mendengar lagumu. Hal itu juga yang membuat banyak orang mengelu-elukan namamu. Mereka adalah Vidies, panggilan fans yang fanatik terhadap kamu. Kamu juga menunjukkan eksistensi di bidang pendidikan. Walaupun berprofesi sebagai artis kau masih mementingkan dunia akademik. Makin terpikatnya aku denganmu. Aku berharap kau tetap dan terus menghibur dengan suara dan sikapmu yang down to earth. Hmm,mungkin tulisan ini sedikit lebay tetapi tidak untuk pujaanku Oxavia Aldiano alias Vidi Aldiano.
Ada sedikit kata-kata indah yang terinspirasi darinya.
1 nada kau suarakan, meredam galau saat ini.
1 gerak kau tingkahkan, menarik senyum yang tiris.
1 pandang kau layangkan, meluluh hati yang kering.
Raga menyatu dengan jiwa.
Indera bergerak dengan hati.
Sedih hilang bahagia datang.
Itulah yang terjadi ketika kau ada disini.
Namun saat kau lemah, batin ini mengaduh deras.
Sampai dada ini sesak.
Akan kutitipkan semangat padamu agar dunia kembali ceria dengan sosokmu.
Kamu adalah penghangat di kutub utara,
Penyejuk di padang pasir,
Dan penenang di medan perang.
Sematkanlah setitik kalimat untuk diriku..
*dedicated to my beloved idol* Vidi Aldiano



0 komentar:
Posting Komentar